Kadang, masih teringat dalam ingatanku janji-janji indah yang pernah kamu lontarkan didepan wajahku. Dengan wajah mulai memerah, dengan senyum kecil diwajahku yang menandakan bahwa aku gugup mendengarnya, aku sedikit tersipu malu mendengar apa yang kamu ucap barusan. Masih juga teringat dalam memoriku, segala kenangan indah yang pernah kita lalui bersama. Banyak hal-hal bodoh, hal-hal unik, hal-hal lucu yang mungkin hanya kita berdua yang tahu dan rasakan indahnya. Kamu harus tahu, betapa pintarnya diriku. ya, aku berhasil mengingat semua; dari ujung rambut hingga ujung kaki; dari pahit sampai menjadi manis; dari sedih sampai menjadi ending yang bahagia. semuanya masih lengkap terekam dalam memori otakku tentang dirimu. Awalnya, aku menganggap ini adalah yang terakhir. Terakhir kalinya aku menemui sosok laki-laki seperti dirimu. kamu lucu; kamu selalu berhasil membuatku tertawa terbahak-bahak hanya dengan membaca pesan "bbm" yang kamu kirimkan untukku. kamu manis; kamu tampan dengan mata yang pas-pasan (tidak sipit, lalu juga tidak belo) dengan hidung yang mancung dan alis mata yang lumayan tebal. kamu baik; kamu selalu berusaha untuk membuatku bahagia, walaupun sebenarnya aku tau situasi dan keadaanmu dengan tidak bahagia, tapi kamu selalu berhasil menyembunyikannya dari aku. kamu rela menghabiskan seluruh tabungan, uang jajanmu hanya apa? hanya untuk bisa mengajakku pergi ke tempat dimana yang lagi ingin aku kunjungi sekarang. kamu penuhi semua kemauanku. aku ingin ice cream, aku ingin lolipop, aku ingin boneka dan segalanya yang aku inginkan; yang terkadang jauh diluar logika-pun masih kamu ingin turuti. Aku sampai heran, mengapa kamu mau melakukan segalanya untukku? ya; kalau kalian bisa bayangkan dan rasakan menjadi seperti diriku, mungkin menurut kalian aku adalah wanita yang paling beruntung karna telah memiliki sesosok laki-laki seperti dirimu. Dan awalnya aku berfikir, bahwa ini adalah terakhir kalinya aku menangis bahagia karna kamu. terakhir kalinya aku mencintai seseorang, cinta yang begitu dalam. Kalau boleh aku menangis rasanya aku ingin menangis dan menghabisi seluruh air mata yang ada dalam mataku hanya untuk kamu. Ketika kamu memilih pergi dariku, ketika kamu meng"udahi" semua yang sudah kita lalui bersama-sama dengan senang maupun sedih; susah maupun mudah; sehat maupun sakit dan segalanya lah yang mungkin beribu-ribu hurufpun tidak cukup untuk mendeskripsikan keadaan aku sekarang ketika kamu mengucapkan seperti itu. Sakit memang. Ini justru lain soal, kenapa banyak orang berkata bahwa aku adalah cewe bodoh, cewe cengeng atau apalah! Tapi, apa perlu aku mendengar semua ucapan itu? Apa mereka semua tahu apa yang pernah kita lakukan bersama-sama sampai saat ini? Apa mereka tahu perjuangan yang kita lalui sampai kita "pernah" menjadi sepasang kekasih? Apa mereka tahu perasaan kita ketika kita memperjuangkan mereka, namun dia lebih memilih untuk berhenti sampai disini? Yaa.. mungkin aku bisa masuk dalam kategori "On The Spot" kali ya, jadi ketujuh orang terbodoh yang menangis karena ditinggal seorang lelaki. haha, ini lucu. Sampai akhirnya, aku sadar bahwa aku terlalu bodoh karena terus saja menangisi kamu yang telah memilih pergi dariku ketimbang mempertahankan aku. Awalnya, buatku itu tak mungkin. Mana bisa aku tersenyum lagi? Mana bisa aku mengubah warna duniaku menjadi warna pink lagi? Indah, manis, dan penuh kebahagiaan. Mana bisa? Sedangkan saat ini, sedang berwarna hitam. kelam, buruk, dan sebagainya. Buatku itu tak mudah, namun inilah realita yang ku hadapi sekarang. Nasi sudah menjadi bubur, mana bisa aku terlalu mengharapkan kamu kembali, setelah aku mengetahui sebuah kenyataan bahwa ada wanita lain yang bisa membuatmu lebih bahagia ketimbang aku. Akhirnya aku sadar, aku mulai kembali membuka hatiku kepada seseorang siapapun yang ingin masuk kembali kedalamnya. Satu demi satu banyak yang berdatangan. Awalnya, aku tidak ingin terlalu menggubrisnya. Tapi aku teringat realita kembali. "Hey, kamu mau cari yang seperti apa? Seperti Dia lagi?" ga mungkinlah ada lelaki yang sama persis seperti dia. mana ada? :D Ketika akhirnya aku mulai menjatuhkan hati kepada seseorang lain. Dia baik, sama seperti dirimu. Seakan saat bersamanya, lubang dihatiku ini perlahan mulai tertutup. Ia membuat segala sesuatunya menjadi lebih indah, menjadi lebih berwarna; walaupun tidak seindah warna "pink" ketika saat aku sedang bersama dirimu. Semuanya membaik, saat aku memutuskan bahwa kamu pantas menggantikan posisi Dia yang selama ini selalu mengganggu hidupku. Kamu mampu membuatku semangat lagi dalam menjalani segala aktivitasku. Seakan kamu memberikan sebuah suntikan vitamin c untukku. Perlahan, aku mulai menyadari bahwa tidak baik untuk seseorang wanita yang terlalu repot-repot mengurusi masa lalunya, karna dengan begitu sama saja kalau kamu jalan ditempat. sama saja kamu menggali lagi lubang dihatimu itu. Perlu berapa box tissue lagi kalau kamu mengingat semuanya? :') Aku ga munafik. aku jujur, kalau sampai saat ini bahkan ketika aku bersama dengan dia (kekasih baruku sekarang) aku masih suka merindukan masa lalu. emang ini tolol. tapi buatku, seperti mendapat sebuah permen gopek'kan kalau aku mengingat-ingat masa laluku bersamamu. sederhana sekali, namun ntah mengapa, justru dalam kesederhanaan itu aku semakin ingin bahwa masa laluku berubah menjadi masa depan. Dalam hubungan yang singkat ini, aku semakin yakin bahwa sejujur-jujurnya hatiku masih menempel dihatimu. Aku! yang selalu membohongi perasaanku dengan mengatakan bahwa aku bahagia dengan "Dia" bahwa aku sudah berhasil move on darimu, ketahuilah sayang aku masih disini. aku masih mengharapkan kehadiran dirimu yang siap menaruh leherku dipundakmu; yang siap mengusap air mata diwajahku; yang siap menggandeng tanganku ketika aku tersesat. Ketahuilah sayang, kalau aku disini sakit melihatmu bahagia dengan wanita lain, bukan aku yang sanggup membuatmu bahagia. bukan aku lagi yang bisa menghapus air mata diwajahmu. bukan aku lagi yang siap mem"baweli"mu ketika kamu lupa shalat, ketika kamu malas untuk melakukan ibadah shalat jumat di masjid. kini, bukan aku lagi. Ketika aku boleh menulis sebuah tulisan, yang tentunya tidak akan mungkin kamu baca, tapi aku menaruh sebuah kisah hidupku aku harap suatu saat kelak nanti kamu sempat melirik ini. Meskipun hatiku hancur lebur, meskipun air mataku habis, meskipun mataku bengkak, dan meskipun mata ini lelah memandangi kapan kamu akan kembali kepadaku, meskipun aku sakit; pengorbananku selama ini sia-sia dan tak terlalu berarti untukmu aku selalu berusaha memaafkan dirimu, dan berjanji untuk setia kepadamu walaupun kini aku mencintai laki-laki lain, tapi percayalah sayang hati ini selalu ada untukmu, sampai kapanpun. :) Lantas saat ini, Masih Pantaskah Aku Untuk MenungguMu kembali setelah apa yang kamu perbuat terhadapku? setelah kamu lebih memilih untuk mengakhiri semuanya dan mengabaikan pengorbananku dan menggandeng wanita lain? Masih bisakah aku memaksamu untuk pulang kembali dalam pelukku? :)
Senin, 22 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar